Kejadian hari ini, mengingatkaku akan memori tujuh bulan lalu, saat air mata ini tak mau berhenti menatap wajahnya yang kian memudar senyumannya. Entahlah, hujan selalu saja memaksaku mengenang semuanya, tentangmu, tentangnya, tentang semuanya.
Aku tahu masalah akan datang silih berganti, tak bolehkan aku menangis saat aku menghadapinya? Biarlah mereka bilang aku cengeng, inilah aku yang mungkin terpaksa menjadi bagian dari mereka.
Hari ini, lengkap sudah semua keresahan yang aku rasakan, tapi untunglah aku masih punya segudang senyuman untuk mereka.
Mungkin hanya angin yang mampu menyadari semuanya, tentang semua rasa gelisah yang aku rasakan, tentang kesedihan yang aku rasakan hari ini.
Hanya kepada angin mampu kusampaikan salam rinduku kepadanya, dan kepada Sang Pemilik Hati ini.
Ayah, kurindukan senyumanmu sebagai pengobat kegundahan hati ini, sebagai sandaranku saat menghadapi semua ini..........
Salam peluk dan ciumku untukmu.....
:')
Aku tahu masalah akan datang silih berganti, tak bolehkan aku menangis saat aku menghadapinya? Biarlah mereka bilang aku cengeng, inilah aku yang mungkin terpaksa menjadi bagian dari mereka.
Hari ini, lengkap sudah semua keresahan yang aku rasakan, tapi untunglah aku masih punya segudang senyuman untuk mereka.
Mungkin hanya angin yang mampu menyadari semuanya, tentang semua rasa gelisah yang aku rasakan, tentang kesedihan yang aku rasakan hari ini.
Hanya kepada angin mampu kusampaikan salam rinduku kepadanya, dan kepada Sang Pemilik Hati ini.
Ayah, kurindukan senyumanmu sebagai pengobat kegundahan hati ini, sebagai sandaranku saat menghadapi semua ini..........
Salam peluk dan ciumku untukmu.....
:')

0 komentar:
Posting Komentar