Mengungkapkan semuanya dengan tulisan,
Dan menyimpannya rapi dalam angan-angan.
Malam itu,
Aku mengacuhkan hujan,
Dan menganggapnya tiada.
Tangan ini,
Perlahan-lahan menggerakkan pena,
Menggoreskan bait-bait kata indah,
Dalam kertas suci tak bernoda,
Sebagai hadiah terindah untuknya.
Sayang,
Hujan marah, karena aku tak menganggapnya.
Dan membasahi kertas suci itu,
Kertas itu berubah dan bernoda,
Bait-bait cinta itu hilang,
Hanya tinggal tetesan hitam yang tersisa.
Tapi tenanglah,
Bait-bait itu masih tersimpan rapi dalam angan-anganku.
Seperti namanya, yang masih tersimpan rapi dalam pikiranku.
Karena Dia puisi, yang akan tersimpan selalu dalam anganku.....
By : Pidoel

0 komentar:
Posting Komentar