Kamis, 18 Oktober 2012

^...Ini Kisahku...^

di 11.28
Aku mulai langkahku dua tahun yang lalu. Peta hidupku sudah ku susun sesuai dengan apa yang ingin aku capai kelak. Entahlah, bagaimana caranya aku bisa mencapai semua ini. Meskipun yang aku lakukan tidak sesuai dengan apa yang aku rencanakan. Tapi aku bersyukur, ternyata rencana Allah lebih baik dan sangat lebih indah.
Pertama :
Setelah lulus SMA, aku sangat ingin bisa kuliah. Bagaimanapun jalannya, aku akan berusaha. Aku lelah dengan kehidupanku, aku ingin ada sebuah perubahan yang nyata. And Then, aku dapatkan beasiswa itu, Allah memberikannya melalui tangan-tangan yang Ia pilih, dan akhirnya beasiswa itu jatuh ketanganku. Terima kasih untuk Alm. Bapak dan Ibu atas doanya, untuk PP. Darul Ulum, untuk Pak yai dan Bu Nyai atas restunya. Untuk Bu Ais dan Bu Ulya, terima kasih untuk segalanya, tanpa ibu saya tidak bisa seperti sekarang. Untuk semua guru SMA ku, terima kasih karena sudah mau berbagi ilmu dengan saya. Dan terima kasih untuk Kementrian Agama yang sudah mau memilih saya untuk mendapatkan beasiswa ini.
Kedua :
Dunia perkuliahan tak semudah dengan apa yang aku pikirkan sebelumnya. Ternyata terlalu ribet dan super disiplin. Disemester awal, aku harus masuk kelas sebelum dosen masuk kelas, kalau tidak maka aku akan menutup pintu kelas dari luar (Baca : Gak boleh ikut kuliah). Tugas-tugas menumpuk setiap minggunya, membuatku semakin tak tahan. Sangat berbeda dengan apa yang aku alami saat SMA, sangat mudah jika dibandingkan dengan masa perkuliahan. Dan lingkungan sekitar menuntutku untuk menjadi sosok yang terpaksa dewasa. Semua yang aku lakukan harus melalui banyak pertimbangan terlebih dahulu.
Aku masuk dalam sebuah komunitas kecil yang bernama CSS MoRA Universitas Airlngga. Diawal semester aku tak bisa memahami apa makna sebenarnya dari komunitas ini, karena aku tak pernah tahu apa itu organisasi. Sebuah kewajiban bagi mahasiswa yang menerima beasiswa itu, termasuk aku. Beberapa bulan berjalan, tapi aku belum bisa merasakan kenyamanan dalam komunitas ini, semakin lama semakin susah rasannya untuk membuat diri ini nyaman di dalam komunitas ini. Hingga akhirnya, aku mendapatkan sebuah amanah untuk menjadi pengurus dalam komunitas ini. Ditahun pertama aku merasakan kenyamanan dalam komunitas ini, semua berjalan sesuai dengan apa yang aku perkirakan. Tapi, di kepengurusan tahun selanjutnya, aku mulai resah lagi, semua berjalan berbanding terbalik dengan apa yang aku rencanakan. Yang ditakutkan oleh sahabatku, malah kini aku yang merasakannya. Tapi aku akan coba untuk menjalani semuanya dengan tenang, tetap tersenyum, dan berusaha untuk bisa menjadi seperti yang mereka inginkan.
Ketiga :
Disemester awal sudah aku rencanakan kalau aku harus bisa menjadi anggota BEM UA, aku tak mau gabung di BEM FEB, karena mereka sudah terbiasa dengan perkumpulan yang sudah direncanakan. Di BEM aku ingin aku dianggap ada dan menjadi bagian dari mereka, bukan hanya sekedar nama. Kementrian Pengabdian Masyarakat yang aku pilih, semoga bisa menjadi pembelajaranku jika akan mengabdikan diriku pada masyarakat untuk mempertanggungjawabkan yang sudah aku peroleh sekarang. Di Organisasi ini aku ingin berusaha bisa seperti apa yang aku inginkan, bersama-sama Ksatria Airlangga yang lainnya untuk menjadikan Indonesia menjadi negara yang sesungguhnya.
Terkhir :
Kini aku sudah dipertengahan semester, tapi kenapa semngatku mulai luntur. Semangat belajarku hilang, semua yang aku lakukan hanya untuk kesenanganku saja.
Dan sekarang aku merasakan penyesalan yang sangat meyiksaku, kepada Alm. Bapakku, aku belum bisa membahagiakannya, aku belum bisa membuatnya tersenyum saat melihatku lulus nanti. Aku sangat menyayanginya, sangat mencintainya, dan sangat merindukannya....


By : Pidoel

0 komentar:

Posting Komentar

 

A Dreams Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea