Dia adalah seorang penjual Es keliling,dari tempat satu ke tempat lainnya dia menyusuri jalanan untuk menjajakan esnya,harapannya hanya satu esnya habis terjual dan dia bisa memberi uang yang cukup untuk istrinya dan bisa memberi makan kepada semua anak-anaknya. Sebutlah namanya bapak agus...!!!!!
“Suatu hari di bulan puasa”
Pagi-pagi di ruang tamu,,,
“Bu, masak bapak harus jualan es di bulan puasa? Tak enak rasanya di lihat orang, kayaknya bapak ini tak menghormati orang yang sedang puasa”. Ujar pak Agus kepada istrinya
“Ya mau gimana lagi pak? Lha wong hanya itu yang bisa bapak jual. Kalau bapak gak jualan kita bakal makan apa?” jawab sang istri
“Ya juga, hmmmm... bapak jadi bingung”
“Begini saja, bapak tetap jualan es, kan yang puasa ibunya bukan anak-anaknya kan? insyaAllah ibu-ibu itu juga mengerti, betapa sulitnya mencari nafkah di jaman sekarang ini”
“Ya sudah bapak coba besok”
Keesokan harinya pak Agus pergi untuk mengambil es yang biasa dia bawa untuk kemudian di jajakan. Akhirnya pak Agus berhenti di sekolah Taman kanak-kanak.
“Es, es, es... mari dek esnya!!!” seru pak Agus pada anak-anak kecil yang sedang bermain di halaman sekolah.
“Ibu, beli es..” ujar salah satu anak yang berada di halaman itu.
“Pak, pak. Puasa-puasa kok jualan es, mbok ya menghormati yang sedang puasa” ucap ibu dari anak kecil tadi.
“Maaf bu, bukannya saya tidak menghormati, tapi saya juga harus mencari nafkah untuk keluarga saya” jawab pak Agus.
“Tapi kan gak harus jualan es?”
Tanpa menjawap apapun dan dengan berat hati pak Agus akhirnya meninggalkan sekolah tadi dan mencari sekolah lainnya. Tapi yang di dapat pak agus hanyalah cacian lagi, akhirnya pak Agus memutuskan untuk pulang, karena tak ada harapan esnya akan habis terjual.
Ya Allah, salahkah hamba yang berniat mencari uang untuk keluarga hamba??? Ampuni hamba apabila hamba salah ya Allah, tunjukkanlah jalan kebenaran kepada hamba...!!! Doanya dalam hati.
Di tengah perjalanan pulang pak Agus berhenti di suatu masjid untuk menjalankan sholat ashar. Tiba-tiba ada bapak-bapak yang menyapanya.
“Jualan apa pak???” tanya bapak-bapak itu.
“Jualan es pak?” jawab pak Agus.
“Memangnya laku ya pak, jualan di bulan ramadhan?”
“Ya kadang-kadang pak, karena rezeki juga sudah ada yang mengaturnya”.
“Sudah laku banyak pak hari ini?’
“Alhamdulillah, masih utuh”
“Ya sabar yang pak, oh iya habis ini ada pembagian takjil, dari pada bawa pulang lagi esnya, mendingan saya beli untuk kemudian di bagi-bagikan kepada orang-orang yang beraa disini”
Betapa senangnya hati pak Agus mendengar ucapan bapak tadi, dengan semangat pak Agus membagikan esnya kepada orang-orang yang berada di sekitar masjid. Setelah itu pak Agus pulang dan memberi kabar gembira itu kepada istrinya.
Subhanallah,,,,,,, Sungguh besar pertolongan Allah, balasan yang begitu indah dan nikmat yang diterima oleh pak Agus dari Allah.
Setelah mendapat cacian dari orang-orang karena dia jualan es, akhirnya pak Agus berjualan mainan anak-anak. Agar tidak dianggap sebagai orang yang tidak menghormati bulan ramadhan.
0 komentar:
Posting Komentar